KOTAKU, PENAJAM-Sebanyak 19 mahasiswa yang tergabung dalam Forum Keluarga Mahasiswa Kabupaten Penajam Paser Utara (FKMKPPU) di bawah naungan FKM KPPU Samarinda dilantik sebagai pengurus oleh Plt Sekda Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Dr Muliadi di aula lantai 1 Sekretariat Kabupaten PPU, Rabu (27/1/2021). Sejatinya, Bupati H Abdul Gafur Mas’ud (AGM) dijadwalkan melantik. Karena dalam waktu bersamaan sedang menjalani tugas pemerintahan yang tidak kalah penting, sehingga diwakilkan.
Dalam sambutannya Plt Sekda Muliadi mengamanatkan, mahasiswa untuk senantiasa belajar memutuskan secara paripurna, tak boleh atas dasar kemauan sendiri, melainkan atas dasar mufakat. Dan bila mengkritik atau memberi saran penting untuk objektif.
“Dalam melancarkan kritik, mahasiswa harus menyiapkan dua hal yakni ruang dan mengemukakan fakta dan bukti, mahasiswa tak boleh bicara asal bunyi, harus didukung oleh bukti dan fakta,” ulasnya. Misalnya, sambung dia seraya memberikan contoh, mahasiswa berbicara masalah sampah yang ada di pinggir pantai Kabupaten PPU. Tentu wajib menyertai bukti menunjukkan bahwa benar ada sampah yang berserakan.
“Saat ini masih saja terganggu oleh kepentingan primordial (ikatan kesukuan yang tinggi, Red) yang sangat sempit, itu harus segera dihilangkan kalau itu tetap dimunculkan maka negara tidak akan maju. Negara yang besar, bangsa yang besar karena keterbukaan, terbuka dalam segala hal, terbuka dalam informasi, terbuka dalam hal pemikiran, dan terbuka dalam hal persaingan,” kata Muliadi.
Muliadi melanjutkan, saat ini, dunia dan berbagai bangsa sedang menyorot PPU karena tidak lama lagi akan menjadi Ibu Kota Negara (IKN). Artinya diperlukan kesiapan untuk kompetensi, siap bersaing dan disaingi. Itu, sebuah konsekuensi yang logis dari sebuah IKN dengan persaingan yang semakin tajam.
“Semua harus mengambil peran proaktif menyumbang pemikiran positif untuk membangun daerah ini,” tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua FKM KPPU Hamdi Setyawan mengatakan, FKM KPPU patut menjadi laboratorium bagi mahasiswa dalam bekerja dan membangun jiwa yang berbudi luhur. Memiliki jiwa dan semangat ksatria yang tahan banting.
“Ke depan kami pasti akan menghadapi berbagai isu di antaranya isu kedaerahan, isu lingkungan dan sosial politik serta berbagai tantangan yang akan terjadi. Oleh karena itu saya meminta kepada rekan mahasiswa untuk bersama-sama membangun solidaritas dalam membangun Kabupaten PPU yang maju modern dan religius,” tutupnya. (Advertorial/Diskominfo PPU)
