KOTAKU, PENAJAM-Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) membuka pelabuhan penyeberangan untuk masyarakat umum namun secara terbatas saat Sabtu dan Minggu. Masing-masing pelabuhan speedboat dan pelabuhan klotok.
Itu sesuai Surat Edaran Bupati PPU Abdul gafur Mas’ud (AGM) nomor 100/Tu-Pim/57/Pem 2021 tentang Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis mikro untuk pencegahan, penegendalian dan penanganan pandemi covid-19.
“Dibuka secara terbatas yakni maksimal penumpang (yang diangkut tiap armada) 50 persen dari kapasitas serta mewajibkan protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak,” kata Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten PPU Ahmad kepada Kotaku.co.id Kamis (18/2/2021).
Dijelaskan Ahmad, untuk memastikan jumlah penumpang yang dibawa maksimal 50 persen dari kapasitas serta penerapan protokol kesehatan yang ketat, pihaknya akan menjalin kerja sama dengan TNI-Polri untuk pengawasan. Aturan baru tersebut akan berlangsung selama batas waktu yang belum ditentukan.
“Kami akan sosialisasi kepada pemilik speedboat dan klotok maupun kepada masyarakat untuk membatasi jumlah penumpang maksimal 50 persen dari kapasitas. Dishub, TNI, dan Polri akan berjaga dan memastikan aturan itu bisa diterapkan dengan baik ,” lanjutnya.
Lanjut dikatakan Ahmad PPKM mikro dilakukan dengan mempertimbangkan kriteria zonasi pengendalian wilayah hingga tingkat RT. Ahmad berharap kepada masyarakat, tidak melakukan pengumpulan massa dan menghindari keramaian serta tidak melakukan kontak langsung atau berjabat tangan.
“Biasanya di pelabuhan itu ketemu kawan atau keluarga. Saya berharap jaga jarak cukup saling sapa dan jangan bersalaman atau berjabat tangan karen itu salah satu upaya memutus rantai penyebaran covid-19,” pungkasnya.
Diketahui sebelumnya pelabuhan penyeberangan sempat ditutup tepatnya 6-7 Februari 2021 dan 13-14 Februari 2021 lalu, sesuai dengan kebijakan Gubernur Kaltim yang memutuskan untuk melakukan pembatasan yang disebut Kaltim Steril. (advertorial/diskominfoPPU)
