KOTAKU, PENAJAM-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Penajam Paser Utara (PPU) berkomitmen untuk meningkatkan sektor pertanian dalam rangka menjaga ketahanan pangan.
Komitmen itu ditandai dengan menjadikan Kecamatan Babulu sebagai lumbung pangan. Harapannya tak hanya untuk kebutuhan domestik, Kabupaten PPU juga dapat menjadi salah satu lumbung pangan di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) bahkan nasional.
Itu karena luas lahan persawahan di PPU lebih kurang mencapai 15 ribu hektare. Sebagian besar lahan sawah terluas ada di Kecamatan Babulu.
Seperti yang disampaikan Pejabat (Pj) Bupati PPU Makmur Marbun dalam sebuah kesempatan, Selasa (27/2/2024).
Dia menjelaskan, dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Pemkab PPU menjadikan sektor pertanian di Kecamatan Babulu sebagai skala prioritas. Tentunya dengan meningkatkan sarana dan prasarana pendukung pertanian.
“Kami sudah masukkan dalam RKPD tahun ini, bahwa pemerintah siap menjadikan Kecamatan Babulu sebagai sentra padi serta lumbung pangan untuk PPU dan tentu untuk IKN (Ibu Kota Negara, Red),” jelasnya.
Pertanian merupakan salah satu sektor yang menjadi pusat perhatian dalam pembangunan nasional, khususnya yang berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan hasil strategis terutama yang menyangkut komoditas pangan.
Lebih lanjut Makmur Marbun, saat ini Pemkab PPU terus berupaya mengoptimalkan potensi pertanian di Kecamatan Babulu dengan menjalin koordinasi dan komunikasi dengan seluruh sektor.
“Kami kejar percepatan pembangunan bendung gerak Sungai Talake dan Bendungan Lambakan serta jaringan irigasi, sebagai fasilitas utama pembuatan lahan sawah,” sambungnya.
Sementara sebagai upaya jangka pendek, Pemkab PPU juga terus melakukan koordinasi dan komunikasi menyangkut pembangunan sumur bor untuk sejumlah titik di Kecamatan Babulu.
“Pemerintah Provinsi Kaltim akan membuatkan sumur bor untuk beberapa titik yang dapat mendukung pengairan lahan sawah,” ujarnya kemudian. (*)
