Metro

Sampah Botol Minuman Menumpuk Usai Lebaran, Lurah Bersih-Bersih Pantai Sipakario

Sampah yang tidak dapat diolah langsung dibakar (kotaku.co.id/ryan)

KOTAKU, PENAJAM-Belasan kantong plastik ukuran sedang dan tiga Trash Bag ukuran besar penuh botol-botol minuman yang teronggok di Pantai Sipakario, Nipah Nipah, Penajam.

Botol plastik dan kaca itu adalah sampah para pengunjung yang datang saat libur Lebaran. Sampah itulah yang dikumpulkan masyarakat melibatkan jajaran Kelurahan Nipah Nipah beserta anggota Lembaga Pemberdayaan Masyarakat atau LPM dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pantai Sipakario, Jumat (28/4/2023).

Turut hadir perwakilan dari Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK), Bhabinsa, Babinkamtibmas dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Penajam Paser Utara (PPU).

Tidak hanya itu, siswa dan siswi SMP 21 Penajam juga turut andil dalam kegiatan bersih-bersih Pantai Sipakario.

“Pada dasarnya kegiatan ini dilaksanakan usai libur Idulfitri. Dan hari ini yang terlibat mencapai sekitar 60 orang,” ujar Lurah Nipah Nipah Subondo, ditemui di lokasi.

Pantai Sipakario merupakan salah satu destinasi wisata pesisir di Benuo Taka. Letaknya strategis, sekitar 7 Kilometer dari Pelabuhan Penyeberangan Feri Penajam, dan tak sampai 1 Kilometer dari pusat pemerintahan PPU.

Pantai ini sempat viral beberapa tahun lalu karena lanskapnya yang indah dan instagramable. Lokasi wisata ini dikelola secara swadaya oleh masyarakat sekitar dan sebagian besar lahan tepi pantai itu milik warga yang dimanfaatkan untuk berdagang makanan dan minuman.

Ia menjelaskan, sampah yang telah dikumpulkan akan dipisahkan terlebih dahulu. Sampah yang punya nilai ekonomi akan diproses oleh DLH, sedangkan sisanya dibakar.

Sampah yang dibakar di tepi pantai dibagi beberapa bagian dan diberi jarak. Sementara beberapa orang menjaga agar nyala api tak terlalu besar sambil menyapu sisa-sisa sampah yang tersebar di tepi Pantai Sipakario.

“Saya baru Januari ditetapkan sebagai lurah di sini. Jadi ini pertama kali kami lakukan dan ternyata sesuai dengan program kami di kelurahan, yaitu gotong royong yang dilaksanakan setiap bulan. Kami libatkan para ketua RT,” urainya.

Subondo menyebut, di Kelurahan Nipah Nipah sudah ada bank sampah. Begitu juga beberapa RT di Nipah Nipah. Ia berharap agar bank sampah juga bisa dibangun di pantai tersebut.

“Jadi memudahkan DLH. Masyarakat juga jadi lebih peduli dengan kebersihan pantai ini,” katanya.

Ia berharap kegiatan ini mengedukasi masyarakat sekitar agar lebih perhatian terhadap kebersihan tepi pantai.

“Ini sebagai pembelajaran supaya warga melihat bahwa kami saja peduli, apalagi warga yang berdagang di sini seharusnya lebih peduli,” ungkapnya.

Selain itu, kata dia, keindahan dan kebersihan pantai tentunya dapat menarik wisatawan lebih banyak lagi. Sehingga pihaknya merasa perlu menumbuhkan kesadaran pentingnya menjaga kebersihan pantai.

“Sebelumnya kami dan Bhabinsa, Bhabinkamtibmas sudah melakukan razia agar tidak ada lagi pedagang yang menjual miras di kawasan pantai ini,” tambahnya.

Subondo pun menegaskan soal larangan menjual miras. Bila ketahuan, akan ada sanksi bagi pedagang. Yakni larangan berdagang di kawasan pantai tersebut. (*)

Print Friendly, PDF & Email
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top