KOTAKU, BALIKPAPAN-Penjabat (Pj) Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Makmur Marbun turut hadir dalam Rapat Paripurna Istimewa DPRD Kota Balikpapan memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke 127 Kota Balikpapan, di Hotel Tjokro Balikpapan, Kamis (8/2/2024).
Dalam kesempatan itu, Wali Kota Balikpapan H Rahmad Mas’ud bersama Makmur Marbun sepakat menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) bersama Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), untuk bersinergi mengatasi ketersediaan sumber air baku ketiga daerah tersebut.
“Saya sudah mengamati perkembangan Kota Balikpapan sejak saya menjabat sebagai Direktur Fasilitasi Kelembagaan dan Kepegawaian Perangkat Daerah, Direktorat Otonomi Daerah, Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (Kemendagri RI).
Saya melihat ada kemajuan yang berarti terkait dengan kehadiran Ibu Kota Negara (IKN),” ujar Makmur Marbun, ditemui usai Rapat Paripurna Istimewa.
Ia mengatakan, sejak ditunjuk sebagai Pj Bupati PPU, ia tidak mau ketinggalan dan berusaha mengakselerasi pembangunan di Benuo Taka, julukan PPU.
Menurutnya ada tiga daerah penyangga IKN yang perlu terus saling berkolaborasi dan berbagi peran melalui kerja sama dalam mengatasi persoalan-persoalan di daerah.
“Pertama dimulai dari penyediaan air bersih dulu. Nanti yang lain, kami sedang gagas terkait ketersediaan pangan.
Karena PPU bisa menghasilkan bahan pangan untuk IKN bekerja sama dengan Kota Balikpapan. Karena Kota Balikpapan tidak punya areal kami punya lahan.
Kebetulan saya dan Wali Kota Balikpapan H Rahmad Mas’ud adalah teman sejak dulu. Jadi saya pikir tidak terlalu sulit untuk bisa bekerja sama,” ungkapnya.
Dijelaskan, bentuk kerja sama ketersediaan air bersih melibatkan tiga daerah penyangga IKN. Yakni PPU, Kota Balikpapan dan Kutai Kartanegara (Kukar).
“Kemarin sudah saya coba komunikasi ajak duduk bareng. Karena untuk memenuhi kebutuhan air baku ini harus disiasati bersama,” katanya.
Adapun sumber air PPU yang dikelola Perumda Danum Taka baru bisa mengaliri sekitar 28 persen dari total kebutuhan air warga. Sedangkan tahun ini, harapannya bisa mencapai 45 persen.
“Sebenarnya permasalahan sumber air baku di PPU dan Kota Balikpapan itu sama. Tetapi PPU (penduduk) belum sepadat Kota Balikpapan,” tukasnya.
Menurutnya, perencanaan pemenuhan air baku tiga daerah ini akan dilakukan dengan mempertimbangkan manfaat kerja sama jangka panjang.
“Hadirnya IKN ini jangan dianggap enteng. Memang yang menjadi persoalan itu sumber air bersih.
Makanya kalau ada investor datang akan bertanya, apakah air bersih sudah tersedia atau belum,” pungkasnya. (*)