
KOTAKU, PENAJAM-Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) kembali mengirimkan bantuan bagi korban bencana. Kali ini berupa beras sebanyak 16 ton senilai Rp168 juta untuk korban bencana gempa bumi di Sulbar. Bantuan merupakan cadangan pangan yang diambil dari gudang Bulog Desa Labangka Barat, Kecamatan Babulu Kabupaten PPU, Rabu (27/1/2021).
“Saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan, bantuan dan fasilitas terhadap pelaksanaan pengiriman bantuan beras dari cadangan pangan daerah untuk korban bencana. Semoga bantuan ini dapat meringankan beban saudara-saudara yang tertimpa bencana,” ucap Bupati PPU Abdul gafur Mas’ud (AGM) usai mendampingi Gubernur Kaltim Isran Noor melepas pengiriman bantuan.
Dalam kesempatan tersebut AGM mengumumkan keberhasilan Pemkab PPU mendukung sekaligus melaksanakan salah satu program nasional yaitu program peningkatan produksi beras nasional, yang sekarang masih dilanjutkan dengan program Swasembada Padi, Jagung dan Kedelai atau Pajale. Bekerja sama dengan jajaran TNI, mulai dari Panglima Kodam VI Mulawarman, Korem dan Kodim serta para babinsa bersama-sama para Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL).
“PPU berhasil mencapai swasembada pangan khususnya beras sejak tahun 2003 hingga sekarang,” kata AGM. Tak lupa AGM mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada semua pihak, mulai dari Pemerintah RI, Pemerintah Provinsi Kaltim dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) juga seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan seluruh masyarakat, stakeholders lainnya yang telah mendukung program pembangunan di PPU.
“PPU tidak hanya bercermin pada sebuah kondisi yang dimanjakan alam semata, akan tetapi kami masih memiliki berbagai hambatan sekaligus tantangan di dalam pengelolaan sumber daya alam,” lanjut AGM.
Disektor Pertanian, jelas dia, dari luas lahan sawah potensial sekitar 21 ribu hektare, hanya 13 ribu hektare yang dapat difungsikan untuk budidaya tanaman padi sawah. Itupun hanya dapat dilakukan satu sampai dua kali panen dalam satu tahun, karena lahan yang ada di PPU merupakan lahan sawah tadah hujan. Melihat kondisi tersebut, AGM tidak salah dan tidak bosan-bosannya mengingatkan pentingnya menjaga pasokan air yang diperlukan dalam pertanian.
“Kami telah berupaya dengan sekuat tenaga dan pikiran, telah melakukan koordinasi baik kepada Pemprov Kaltim maupun pemerintah pusat untuk dapat mempercepat proses pembangunan Bendung Telake tahun 2021 ini, yang lokasinya berada di wilayah Kabupaten Paser,” bebernya. (Advertorial/Diskominfo PPU)
