Peristiwa

Terjadi Banjir dan Tanah Bergerak di Kelurahan Mentawir PPU

Teks foto: Nurlaila

KOTAKU, PENAJAM-Badan Penganggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) melaporkan telah terjadi banjir di RT 01 dan RT 02 serta terjadi pergerakan tanah di jalan utama Kelurahan Mentawir, Kecamatan Sepaku Kabupaten PPU, Rabu, 17 Februari 2021.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten PPU Nurlaila mewakili Kepala Pelaksana (Kalak) mengatakan kronologis kejadian akibat curah hujan dengan intensitas tinggi dengan durasi yang lama sekira pukul 05.00 Wita hingga pukul 08.00 Wita. Bahkan sehari sebelumnya, juga terjadi hujan bersamaan dengan tingginya permukaan air laut pada pukul 09.00 Wita.

“Peningkatan Tinggi Muka Air (TMA) di wilayah tersebut juga karena dataran rendah dan mendapat air kiriman dari wilayah hulu. Beberapa waktu yang lalu di daerah itu juga pernah banjir dan kami telah sampaikan penyebabnya kepada dinas terkait, saat ini masih sedang proses normalisasi dan belum selesai mungkin itu penyebabnya. Satu rumah saja yang masuk air dan yang lain airnya masih di bawah,” kata Nurlaila, Kamis (16/2/2021).

Dijelaskan Nurlalila, untuk mencegah kembali terjadinya banjir di wilayah tersebut perlu dilakukan normalilasisi sungai agar air tidak meluap. Apalagi wilayah pemukiman tersebut memang berada di dataran rendah dan rata-rata korban yang terdampak rumahnya berada di dekat sungai.

“Saat ini Alhamdulillah sudan aman dan sudah terkomunikasi dengan Dinas PUPR Kabupaten PPU. Terkait teknis penanganan ada di ranah PUPR, BPBD hanya melakukan pendataan, mengidentifikasi dan mengkomunikasikan dengan dinas terkait,” lanjut Nurlaila.

Sementara pergerakan tanah terjadi di jalan utama jalur Mentawir-Wonosari atau asuk wilayah Jalan Malo Gunung Ayun RT 02, dengan kondisi jalan retak bergeser kurang lebih10-20 sentimeter (Cm) dan saat ini sudah dilakukan penanganan oleh UPT PU Kecamatan Sepaku.

“Kondisi tanah di kawasan terjadinya pergerakan tanah memang mudah bergerak dengan kondisi jurang pada kiri dan kanan jalan. Tapi sekarang sudah ditangani PUPR melalui UPT PU Kecamatan Sepaku,” bebernya.

Harapan Nurlaila dengan melihat PPU sedang memasuki musim penghujan jauh-jauh hari BPBD sudah berkirim surat dan melakukan komunikasi dengan kecamatan, kelurahan maupun Dldesa dengan harapan camat, lurah maupun kepala desa bisa mengantisipasi wilayahnya masing-masing.

“Untuk mencegah banjir seharusnya camat, lurah maupun kepela desa menggerakkan warganya untuk gotong royong dan mengkomunikasikan dengan UPT-PU setempat jika melihat sungainya dangkal misalnya, atau tertimbun sampah atau tertutup ilalang. Itukan wilayahnya seharusnya meeka cepat tanggap. Lebih cepat sebenarnya mereka mengkomunikasikan dibanding BPBD,” pungkasnya. (advertorial/diskominfoPPU)

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Most Popular

To Top