Metro

Wabup PPU Hadiri Panen Padi dengan Teknologi Biota di Desa Bangun Mulya

Teks foto: Wabup PPU Hamdam saat menghadiri panen padi dengan penerapan pupuk organik paket teknologi biota di Desa Bangun Mulya, Kecamatan Waru (foto:kotaku.co.id/humas pemkab)

KOTAKU, PENAJAM-Wakil Bupati Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Hamdam menghadiri panen perdana padi dengan penerapan pupuk organik paket teknologi biota di Desa Bangun Mulya, Kecamatan Waru, Senin (1/3/2021).

“Setiap hektare, petani diperkirakan butuh dana Rp2juta hingga Rp3 juta dengan hasil padi 2-3 hingga ton per hektare. Dengan pupuk organik paket teknologi biota, Rp1,3 juta per hektare sudah satu paket sampai panen,” kata Hamdam. Bahkan, lanjut Hamdam, jika gagal meningkatkan hasil panen, perusahaan pupuk organik ini siap mengembalikan modal para petani. “Produk pupuk mana yang berani begini,” serunya.

Penerapan paket biota bagi petani di Kabupaten PPU diharapkan memberi solusi kelangkaan pupuk yang membuat harga melambung tinggi dan kerap menghantui petani.

Ia pun meyakini, pupuk organik tersebut telah teruji di berbagai daerah serta ramah lingkungan. Dan yang terpenting, mampu memberikan hasil yang memuaskan hingga dua kali lipat dari sebelumnya.

Itu dibuktikan Hamdam saat kunjungannya ke beberapa daerah pengguna pupuk organik ini di Sulawesi Selatan. Termasuk berkunjung langsung ke perusahaan produk paket teknologi biota.

“Mulai dari berbagai uji coba dan produk ini juga sudah mengantongi legalitas dari Kementerian Pertanian jadi tidak perlu khawatir. Saya harapkan juga ini merupakan solusi bagi petani agar mampu meningkatkan hasil produksi yang ada di kabupaten PPU,” harap Hamdam.

Sementara itu Direktur Utama PT Biota Sejahtera Indonesia H Ali menjelaskan hasil tani petani di beberapa kabupaten di Sulawesi Selatan, menembus 13 ton per hektare berkat paket teknologi biota. Sebelumnya hanya 5-6 ton.

“Paket teknologi biota ini ramah lingkungan bisa memberikan solusi dan meningkatkan produksi bagi petani. Mudah-mudahan pertanian di PPU yang saat ini hanya mampu menghasilkan 3-4 ton per hektare, dengan paket biota bisa meningkat menjadi 8-10 ton per hektare,” jelas Ali.

Keunggulan lainnya tambah H Ali yakni produk tersebut mudah dipakai, karena bisa disemprotkan sekaligus melalui pupuk dan pestisida sehingga tidak perlu dua kali kerja. Selain itu produk ini juga memiliki jaminan bagi petani. Jika gagal meningkatkan produksi maka uang akan dikembalikan.

“Produk ini memang baru dua bulan masuk ke Kabupaten PPU sehingga belum ada hasil nyata secara keseluruhan. Namun lahan pertanian dalam kegiatan ini merupakan salah satu bukti nyata dengan produk teknologi biota,” tutupnya. (advertorial diskominfoppu)

Print Friendly, PDF & Email
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top