Metro

Ke Titik Nol Lokasi Pembangunan Istana Negara di PPU, Ini Harapan Menteri PPN/Kepala Bappenas

Kunker Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa ke titik nol lokasi pembangunan Istana Negara di Sepaku, PPU, Senin (12/4/2021) (foto:kotaku.co.id/humas pemkab ppu)

KOTAKU, PENAJAM-Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) semakin jelas. Hal itu disampaikan Menteri Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Kepala Bappenas), Suharso Monoarfa saat kunjungan kerja (Kunker) ke titik nol lokasi pembangunan Istana Negara dan titik Pembangunan Tugu Budaya yang berada di Kecamatan Sepaku, Kabupaten PPU, Senin, (12/4/2021).

“Berharap pemindahan IKN itu dapat dilakukan tahun ini. Karena lebih cepat lebih baik,” kata Suharso melalui siaran pers yang disampaikan Humas Pemerintah Kabupaten (Pemkab) PPU.

Dia menambahkan, jika dihitung-hitung 17 Agustus 1945 bertepatan dengan Ramadan dan pada waktu itu proklamasi diucapkan di Jakarta juga saat Ramadan. Nah, jika segala sesuatunya telah terpenuhi, semua persyaratan yang diharapkan baik secara teknopatik dan akuntabel serta dapat dipertanggungjawabkan, diharapkan peletakan batu pertama IKN dapat digelar Ramadan tahun ini. .

Lebih jauh kata Suharso IKN ini nantinya tidak akan memberatkan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dalam bentuk cash flow. Memang tetap dibiayai APBN tetapi tidak memberatkan karena pada kesempatan yang sama pemerintah akan memberikan kesempatan kepada pihak swasta.

“Caranya sama seperti beli mobil, kalau tidak mampu (cash), menyicil tetapi suatu saat mobil akan menjadi milik anda, begitu juga cara pembangunan yang akan kami laksanakan nantinya,”jelas dia.

Dalam membangun IKN, Menteri Suharso memastikan aspek lingkungan salah satu elemen penting yang akan terus menjadi perhatian utama pemerintah. Berkoordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian PPN/Bappenas memastikan pembangunan akan memperhatikan pelestarian lingkungan.

“Pembangunan ini sangat amat memperhatikan lingkungan hidup, bahkan kami menghutankan kembali hutan yang sudah rusak. Semua hitungan dalam proses perencanaan dan rancangan Ibu Kota Negara sudah kami perhitungkan, prosesnya sudah mengikuti kaidah yang bisa diterima dan paling penting tidak melanggar Undang-Undang,” tegasnya.

Pages: 1 2

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Most Popular

To Top