
KOTAKU, PENAJAM-Ketua DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Syahrudin M Noor menggelar reses di kediamannya, Jalan Propinsi RT 2 Kilometer (Km) 26, Waru, Selasa (21/3/2023) malam.
Ratusan warga tampak antusias saat menghadiri kegiatan tersebut, untuk menyampaikan aspirasinya kepada politisi Partai Demokrat tersebut.
Beragam persoalan dibahas dalam agenda tersebut. Termasuk keluhan warga terkait banjir yang sering terjadi waktu-waktu tertentu.
Ketua RT 29 Waru Nurdin menyampaikan aspirasi warga terkait banjir.
“Mohon perhatian untuk memperbesar parit di sekitar MTs. Karena warga sangat terdampak banjir,” ujar Nurdin.
Beberapa warga lain juga menyampaikan hal serupa. Banjir terjadi biasanya saat intensitas curah hujan tinggi.
“Pasti yang paling krusial masalah banjir,” ujar Syahruddin, usai reses.
Menurutnya, banjir juga dipengaruhi penumpukan sedimen di Daerah Aliran Sungai (DAS) Sesulu.

Karenanya diperlukan upaya untuk normalisasi. Dia menyebut, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) PPU telah bekerja sama dengan Kodim 0913/PPU untuk melakukan normalisasi DAS Sesulu.
“Sudah ada anggarannya, semoga tahun ini sudah bisa dikerjakan,” ucap Syahrudin.
Dari informasi yang dia terima, teknis pelaksanaan normalisasi DAS Sesulu yang panjangnya mencapai 1 Km, memerlukan perlakuan khusus.
“Sudah pernah dikeruk dengan alat berat namun ternyata memengaruhi ladang warga bantaran sungai.
Akhirnya kami turunkan alat berat ampibi, untuk menghindari keluhan warga,” urainya.
Ia berharap, proyek tersebut dapat berjalan dalam waktu dekat.
Selain itu, Syahrudin juga menerima aspirasi terkait kebutuhan peningkatan keterampilan dan sumber daya manusia (SDM) lokal.
Keinginan untuk meningkatkan kualitas diri itu disampaikan para emak-emak, yang juga ingin meningkatkan perekonomian keluarga di Waru dan Babulu.
“Saya kira pastilah kami ingin meningkatkan SDM masyarakat dalam rangka menyambut Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Warga harus bisa memiliki daya saing,” ungkapnya.
Beberapa usulan peningkatan SDM muncul dalam pembahasan yang berjalan secara kekeluargaan tersebut.
Warga meminta agar dibuatkan pelatihan mengolah produk andalannya yang kebanyakan berprofesi sebagai nelayan.
“Memang warga membutuhkan peningkatan skill mulai dari mengolah produk, mempercantik kemasan produknya dan meningkatkan marketing atau penjualan produk-produk tersebut,” imbuhnya.
Tak hanya itu, masyarakat yang hadir juga menyampaikan aspirasi terkait Pasar Waru bersama sejumlah persoalannya. Misalnya terkait sampah, hingga soal ketertiban lalu lintas di kawasan pasar tersebut.
Syahrudin menyebut, pihaknya telah mencatat seluruh aspirasi dan berupaya semaksimal mungkin untuk bekerja keras memperjuangkan kebutuhan konstituennya. (*)
