
KOTAKU, PENAJAM-Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara membutuhkan akses alternatif, yang diharapkan bisa berdampak positif terhadap perkembangan Penajam Paser Utara (PPU).
Seperti disampaikan Ketua DPRD PPU Syahrudin M Noor, yang meminta pemerintah pusat merampungkan rencana pembangunan jembatan Balikpapan dan Penajam Paser Utara (PPU) di Teluk Balikpapan.
Menurutnya, mega proyek tersebut menjadi isu strategis demi akselerasi pembangunan di daerah.
“Saya kira dari sisi PPU sangat dibutuhkan. Apalagi dengan hadirnya IKN Nusantara, menjadi jalan lingkar atau jalan alternatif yang wajib dibangun oleh pemerintah pusat. Karena memang kami di daerah tidak mampu untuk membangun, dengan anggaran yang cukup besar,” ujar Syahrudin, ditemui di kantornya, Rabu (29/3/2023).
Ia meminta pemerintah pusat menyegerakan pembangunan landmark tersebut, untuk memenuhi kebutuhan fundamental Kabupaten PPU, sebagai induk dari Kecamatan Sepaku yang kini menjadi bagian IKN Nusantara.
“Kalau jembatan itu dibangun, tentu produktivitas masyarakat lebih tinggi dan perkembangan antara kabupaten dan kota semakin maju, bahkan bisa menjadi dua kota kembar. Antara PPU dan Kota Balikpapan,” katanya.
Ia meyakini dampak positif pembangunan jembatan Balikpapan-PPU akan berimbas pada peningkatan perekonomian dan investasi daerah, ketika akses mobilitas ke bandara bisa ditempuh dalam hitungan menit.

Lantaran konektivitas jembatan Balikpapan-PPU juga dirancang mencakup akses ke Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Balikpapan, dengan estimasi waktu tempuh relatif singkat, sekitar lima sampai 10 menit saja.
Menurutnya, pembangunan jembatan Balikpapan-PPU juga akan berdampak positif bagi perekonomian Kota Balikpapan, karena keterbatasan PPU yang sampai saat ini belum dilengkapi mal dan pusat hiburan lainnya. Sementara kebiasaan masyarakat PPU cenderung berbelanja di Kota Minyak.
“Pasti orang Penajam belanjanya ke Balikpapan. Jadi tidak perlu takut karena yang paling diuntungkan adalah Balikpapan, ketika jembatan itu dibangun,” katanya.
Seiring dengan pembangunan jembatan di Teluk Balikpapan itu, peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) di PPU juga akan meningkat.
“SDM, ketenagakerjaan, produktivitas dan ekonominya pasti berkembang pesat,” imbuhnya.
Rencananya jembatan di Teluk Balikpapan tersebut akan dibangun sepanjang 7,35 Kilometer dengan nilai investasi sekitar Rp15,53 triliun.
Bahkan proses lelangnya telah diakomodasi pemerintah pusat, namun sayangnya dibatalkan tahun 2019 lalu.
Desain jembatan tersebut juga sempat mengalami perubahan, yakni ketinggiannya diturunkan dari sekitar 65 meter menjadi sekitar 50 meter di atas permukaan laut. (*)
