Sport

Seru-Seruan Final Turnamen Ramadan Mobile Legend, ESI PPU Dukung Atlet Daerah

Abd Rahman Wahid (baju putih) mengabadikan momen bersama tim VF Prime (kotaku.co.id/ryan)

KOTAKU, PENAJAM-Turnamen Ramadan Mobile Legend Penajam Paser Utara (PPU) yang digagas para pemuda lokal pecinta e-sport, diakhiri dengan perang besar antara tim VF Prime melawan tim SS Esport.

Sesi final even bertajuk RCML PPU atau Ramadan Competition Mobile legends itu digelar di Denjavas Cafe, Petung, Selasa (18/4/2023) malam.

Pertandingan berlangsung sengit. Hingga akhirnya tim VF Prime mengantongi dua poin kemenangan dari tiga pertandingan.

Pada pertandingan ketiga, terlihat jelas tim SS Esport yang berasal dari Balikpapan kewalahan menghadapi gempuran kelima roster atau pemain tim VF Prime yang bermain secara disiplin dan konsisten.

Dengan demikian, tim VF Prime yang juga berasal dari Balikpapan, berhasil menjuarai even tersebut. Kemenangannya disambut tepuk tangan dan kegembiraan pengunjung Denjavas Cafe yang antusias menonton pertandingan hingga berakhir pukul 24.00 Wita.

Tim VF Prime berhasil menancapkan taring dominasinya di posisi pertama, di antara 43 tim lain yang ikut memeriahkan even RCML PPU.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua Pengurus Cabang E-Sport Indonesia (ESI) PPU Abd Rahman Wahid menyerahkan piagam dan piala kepada tim VF Prime, serta uang pembinaan kepada Most Valuable Player (MVP) atau pemain paling bernilai, sebagai dukungan terhadap pemain paling jago di ajang tersebut.

“Saya sangat support even seperti ini. Ini salah satu wujud dari pembinaan e-sport. Saya pikir even seperti ini harus sering diadakan,” ujar Wahid, sapaan akrabnya, ditemui usai penyerahan hadiah.

Menurutnya, ajang seperti ini diperlukan untuk mencari atlet yang punya potensi di dunia e-sport.

“Karena kami tahun lalu mentok gugur saat 16 besar. Jadi kami juga sangat membutuhkan kegiatan-kegiatan positif seperti ini,” katanya.

Apalagi sekarang, kata dia, e-sport bila ditekuni juga bisa menghasilkan atau menjanjikan bagi para atlet.

“Kami tadi sudah ngobrol dengan teman-teman, Agustus nanti mau mengadakan kegiatan lagi. Oke, nanti kami support. Bekerja sama dengan ESI,” katanya.

Ia menyebut tidak ada batasan umur dalam dunia e-sport. Khususnya dalam dunia game kompetitif seperti Free Fire, yang bahkan bisa dimainkan oleh bocah.

“Biar anak kecil bisa. Yang penting bisa membatasi diri juga, karena kadang-kadang anak-anak terlalu asyik dengan dunianya, jadi kadang lupa dengan pendidikannya, sekolahnya, belajarnya.

Jadi memang harus dari pribadinya atau orang tuanya sering-sering mengingatkan,” urainya.

Wahid yang juga anggota DPRD PPU daerah pemilihan (Dapil) Sepaku ini mengapresiasi upaya pemuda lokal sehingga even seperti RCML PPU mendapat antusiasme dari penggemar game mobile.

“Karena even seperti ini kan jarang juga diadakan. Saya berterima kasih kepada teman-teman, dengan adanya even seperti ini membantu saya juga.

Dalam artian sekarang jarang ada even ESI PUBG, ML. Terakhir kami adakan tahun lalu, kalau tidak salah. Jadi saya support sekali,” urainya.

Ia berharap kegiatan seperti ini dapat dilaksanakan empat bulan sekali, dengan game yang berbeda. (*)

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Most Popular

To Top