Peristiwa

Disenggol Feri, Jembatan Tambat Dermaga I Penajam Tenggelam

Salah satu sisi jembatan dermaga I Pelabuhan Penyeberangan Feri Penajam. Tampak petugas tambat mengikat tali feri yang baru sandar (kotaku.co.id/ryan)

KOTAKU, PENAJAM-Satu sisi jembatan Dermaga I Penyeberangan Penajam remuk, lantaran tersenggol kapal feri yang akan sandar, Rabu (10/5/2023) dini hari.

Berdasarkan pantauan kotaku.co.id, sebagian sisi jembatan kecil yang dimanfaatkan untuk menambat tali feri tenggelam dan mengalami kerusakan cukup parah.

Kendati demikian, kegiatan operasional dan aktivitas penyeberangan tetap berjalan normal.

Seorang petugas tambat yang tidak ingin disebutkan namanya menyebut, peristiwa itu terjadi malam hari.

Petugas dermaga yang menjadi saksi kejadian tersebut, tidak berhasil ditemui saat awak media ini melakukan wawancara.

“Dia (petugas dermaga yang melihat kejadian, Red) shift malam. Jadi kalau mau tahu lebih jelas bisa datang besok,” ujarnya, Rabu (10/5/2023).

Hingga saat ini belum ada keterangan lebih lanjut dari PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) sebagai pengelola pelabuhan tersebut.

Terpisah, Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Penajam Paser Utara (PPU) Andi Singkerru mengatakan akan segera berkoordinasi dengan PT ASDP agar secepatnya mengambil langkah perbaikan fasilitas jembatan di dermaga.

“Kami akan segera berkoordinasi dengan ASDP. Secepatnya diperbaiki karena ini bagian dari pelayanan kepada masyarakat,” ujar Andi, ditemui di ruangannya.

Ia memberi atensi terhadap pelayanan penyeberangan di Pelabuhan Penajam. Menurutnya, perlu upaya peningkatan pelayanan, termasuk merespon dengan cepat kejadian yang terkait dengan pemenuhan fasilitas dan keamanan di pelabuhan.

Andi khawatir kejadian itu akan berdampak terhadap operasional dan aktivitas penyeberangan sehingga berharap ada tindak lanjut yang cepat dari pengelola pelabuhan.

“Ada 19 armada yang beroperasi dari tujuh perusahaan. Jangan sampai dermaga itu tidak mampu melayani. Sehingga kami harapkan hal ini bisa segera diperbaiki oleh ASDP,” ungkapnya.

Secara teknis, kata dia, arah angin dan kondisi alam secara umum, turut memengaruhi proses pelayaran, terutama proses sandar kapal feri.

“Bahkan kalau angin terlalu kencang, kapal bisa bergesekan dengan dermaga,” terangnya.

Menurut Andi, pengelolaan pelabuhan sudah berjalan dengan baik. Dengan adanya dua dermaga yang beroperasi secara bersamaan, dapat menekan jumlah antrean penumpang dan memangkas waktu antre di loket.

Apalagi proses pembelian tiket sudah menggunakan sistem elektronik seperti yang diterapkan di tol. Sehingga kemajuan bidang pengelolaan pelabuhan perlu diapresiasi.

“Nah kalau (ada kerusakan) kembali menjadi satu saja yang beroperasi. Jadi kami harap kerusakan seperti ini bisa segera ditangani ASDP dalam jangka waktu yang singkat,” pungkasnya. (*)

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Most Popular

To Top