Metro

Pertamina Bekali Petani PPU Pembuatan Pupuk dan Pestisida Alami

Senada dengan Ramli, pemateri pelatihan pembuatan pestisida nabati Samsiah menjelaskan bahwa pestisida nabati dapat mengurangi pencemaran lingkungan khususnya kesuburan tanah.

“Kami berharap tanah di Desa Girimukti ini bisa tetap konsisten subur agar ketahanan pangan bisa tetap terjaga di tengah ekstrimnya cuaca saat ini,” jelas Samsiah.

Pupuk biosoka berbahan larutan tumbuhan atau rerumputan. Diketahui mampu melindungi tanaman dari serangan hama dan penyakit.

Mampu menghemat penggunaan pupuk mencapai 50-90 persen. Adapun Biosaka yang terdiri dari suku kata Bio yang merupakan singkatan dari Biologi, dan Saka singkatan dari Soko Alam kembali ke alam atau dari alam kembali ke alam.

Pupuk Biosaka inovasi yang telah dikembangkan oleh petani dari bahan baru-terbarukan yang tersedia melimpah dari alam.

Samsiah juga menambahkan bahwa pelatihan ini sejalan dengan program pemerintah.

“Penerapan Biosaka untuk tanaman berguna sebagai perangsang alami pertumbuhan tanaman agar bisa bertumbuh sesuai sifat alaminya.

Pelatihan ini setidaknya bisa memantik para petani agar bisa sejalan dengan program pertanian pemerintah pusat. Melalui pemerintah pusat, permintaan pasar tanaman organik sangat tinggi.

Penggunaan Biosaka akhir-akhir ini mendapatkan antusias khusus dari petani karena hanya memanfaatkan tanaman liar di sekitar rumah yang mudah dihaluskan,” imbuh Samsiah.

Ketua kelompok tani Bina Usaha Muda Ketut Harianto dalam sambutannya mengungkapkan manfaat kegiatan.

“Terima kasih atas perhatian PT KPI RU V Balikpapan, dalam kesempatan ini kami diberikan pelatihan untuk membuat pestisida nabati dan biosaka.

Pelatihan ini memberikan kami ilmu dan pengalaman yang baru karena harapannya kami bisa mengurangi penggunaan pupuk kimia. Terlebih itu harga pestisida dan pupuk subsidi mulai terbatas sehingga kami kesulitan untuk mendapatkannya.

Kami bersyukur lewat pelatihan ini, bisa mengolah pestisida dan pupuk yang alami serta tentunya akan bermanfaat bagi tanaman kami,” kata Ketut.

Terpisah, Area Manager Communication, Relation and CSR PT KPI Unit Balikpapan Ely Chandra Perangin Angin menjelaskan pelatihan pembuatan Pestisida Nabati dan Pupuk Biosaka diharapkan dapat meningkatkan kapasitas petani untuk menggunakan pestisida organik serta dapat menekan biaya pembelian pestisida kimia.

“Program ini tentunya lahir dengan tujuan untuk dapat meningkatkan ketahanan pangan khususnya di Desa Giri Mukti,” kata Chandra.

Chandra juga menjelaskan program Kenari melalui pelatihan ini membantu masyarakat agar tidak bergantung terhadap pupuk kimia.

“Program Kenari memanfaatan lahan tidak produktif menjadi demplot tanaman hortikultura. Demplot tanaman kemudian dikelola oleh kelompok tani Bina Usaha Muda untuk membudidayakan tanaman hortikultura.

Pelatihan dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kapasitas anggota kelompok sebagai mitra binaan PT KPI Unit Balikpapan,” tutup Chandra. (*)

Pages: 1 2

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Most Popular

To Top