
KOTAKU, PENAJAM-Rangkaian HUT ke 21 Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dimeriahkan beragam stan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Stan pameran dalam rangkaian kegiatan HUT PPU dimanfaatkan berbagai instansi untuk mempromosikan produk atau kegiatan sekaligus menujukkan capaian kinerjanya.
Salah satunya stan Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (Perhiptani) PPU, yang saat ini dipimpin Sekretaris Komisi II DPRD PPU Sujiati.
Tokoh masyarakat Babulu-Waru itu, dikenal peduli terhadap kondisi pertanian di PPU.
“Melalui kegiatan ini, saya menyampaikan terima kasih kepada Pak Bupati yang memfasilitasi masyarakat untuk menyalurkan produk dan mempromosikan kegiatan UMKM,” ujar Sujiati, ditemui di Stan Perhiptani PPU, Halaman Dome Islamic Center PPU, Rabu (8/3/2023).
Partisipasi Perhiptani PPU kali ini, dinilainya mampu menjangkau promosi sekaligus edukasi untuk masyarakat.
Terutama terkait kegiatan para penyuluh pertanian yang aktif di setiap kecamatan, hingga ke tingkat desa.
“Saya sebagai Ketua Perhiptani berpartisipasi ambil stan untuk mengenalkan masyarakat, bahwa ada penyuluh pertanian,” katanya.
Di stan itu, Perhiptani memamerkan beragam produk pertanian organik yang dibudidayakan, dengan memanfaatkan lahan sempit seperti halaman rumah.

“Ada produk organik, beras dan buah.
Di stan itu saya juga memberikan motivasi kepada teman-teman penyuluh.
Saya tegaskan bahwa para petani bisa sejahtera, ujung tombaknya itu dari penyuluh,” ungkapnya.
Menurut Sujiati, selama ini para penyuluh langsung berhubungan dengan petani dan membantu menyelesaikan persoalan yang dihadapi para petani.
Hingga saat ini ada 65 penyuluh pertanian di PPU yang terbagi di setiap desa.
“Makanya saya motivasi ke mereka (penyuluh), ayo siapa yang punya binaan bagus silakan dipamerkan di stan ini. Nanti saya beri hadiah.
Alhamdulillah mereka antusias,” katanya.
Di stan itu pula, para penyuluh dapat menjangkau masyarakat luas, terutama yang berminat untuk mulai bertani dengan memanfaatkan halaman rumahnya sendiri.
“Para penyuluh memberikan penjelasan teknis terkait bibit dan pola perawatan tumbuhan.
Mereka sampaikan secara teori di stan ini.
Bahan sampel tanaman organik juga sudah kami siapkan di stan,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Sujiati juga menerangkan kaitan antara Perhiptani dengan upaya penanganan stunting.
Stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya gizi yang dialami anak-anak di Indonesia.
Sehingga tumbuh kembang anak terhambat.
“Nah untuk mengatasi hal itu, kami berinisiatif untuk menyosialisasikan Rumah Pangan Lestari.
Cukup di halaman rumah saja, warga bisa membuat kolam ikan, menanam sayur, padi, untuk dikonsumsi sendiri.
Di situ semua organik. Pupuknya dari air kolam ikan,” urainya.
Sujiati menjelaskan, program tersebut telah berjalan dan terbukti ada beberapa rumah warga yang sudah berhasil menerapkan Rumah Pangan Lestari.
Salah satunya dipraktikkan di rumah warga Sebakung Jaya, di Babulu.
“Mudahan itu menjadi motivasi masyarakat untuk meniru hal positif yang dampaknya nanti bisa dirasakan sendiri oleh warga.
Untuk dikonsumsi sendiri untuk satu keluarga di rumah,” katanya.
Lebih jauh, stan Perhiptani juga memamerkan produk beras nutrisi rendah kadar gula.
“Jadi ini cocok untuk penanganan stunting dan untuk orang yang terdeteksi punya gejala diabetes,” ungkapnya.
Selain stan Perhiptani, pameran UMKM yang mengelilingi panggung pesta rakyat HUT PPU itu juga diisi oleh berbagai instansi lain, misalnya dari Ikapakarti, Instansi Perumda Danum Taka, dan masih banyak lagi. (*/advertorial)
